Motto Hidup

...

Search

Logo Sekolah

Logo Sekolah

Selasa, 25 Mei 2010

Topeng Kaca

Topeng Kaca (bahasa Jepang: ガラスの仮面 Garasu No Kamen) adalah sebuah manga yang mulai dikarang tahun 1976 oleh Suzue Miuchi. Manga ini diterbitkan di Indonesia oleh Elex Media Komputindo.
Alur cerita
Perhatian: Bagian di bawah ini mungkin akan membeberkan isi cerita yang penting atau akhir kisahnya.
Manga ini bercerita tentang perjuangan seorang gadis bernama Maya Kitajima dalam meraih impiannya untuk menjadi seorang aktris di panggung teater. Dalam perjalannya meraih impian, Maya mendapatkan saingan dari seorang aktris yang sebaya dengannya, Ayumi Himekawa, putri dari aktris terkenal dan ayahnya seorang sutradara dunia.
Sejak awal Maya naik ke atas panggung telah ada seorang penggemar setia yang selalu menyemangatinya di balik mawar jingga. Di mana suatu saat akan diketahuinya bahwa penggemarnya selama ini adalah Direktur muda Daito (nama sebuah perusahaan besar), Masumi Hayami yang selama ini dianggapnya paling kejam dan dingin dalam memperlakukan semua artis.
Persaingan Maya dan Ayumi mencapai puncaknya ketika dalam memperebutkan hak pementasan Bidadari Merah (karya agung dalam dunia teater) dari aktris zaman dulu Mayuko Chigusa. Topeng Kaca juga menceritakan kisah cinta segitiga antara Maya, Masumi dan Koji, lelaki yang pernah dekat dengan Maya dan masih mencintai Maya.
Serial
Sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1976, telah ada 44 volume manga Topeng Kaca yang dikarang oleh Suzue Miuchi. Hingga saat ini para penggemar serial ini belum dapat berpuas diri karena kisah panjang perjalanan Maya Kitajima belum berakhir. Karena jalinan cerita yang belum berakhir ini, sempat tersebar rumor di kalangan penggemar bahwa Suzue Miuchi sudah meninggal.
Pada tahun 2008 Miuchi meluncurkan kembali strip Topeng Kaca volume 43 di majalah Bessatsu Hana to Yume, suplemen bagi majalah dua bulanan Hana to Yume, sedangkan volume 44 diluncurkan pada bulan Agustus 2009. Sampai saat ini serial Topeng Kaca belum juga tamat, namun Miuchi telah mengumumkan bahwa ia bermaksud untuk menamatkan serial ini tidak lama lagi.

Topeng

Topeng adalah benda yang dipakai di atas wajah. Biasanya topeng dipakai untuk mengiringi musik kesenian daerah. Topeng di kesenian daerah umumnya untuk menghormati sesembahan atau memperjelas watak dalam mengiringi kesenian. Bentuk topeng bermacam-macam ada yang mengambarkan watak marah, ada yang menggambarkan lembut, dan adapula yang menggambarkan kebijaksanaan.

Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang pernah diciptakan peradaban manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia, topeng memegang peranan penting dalam berbagai sisi kehidupan yang menyimpan nilai-nilai magis dan suci. Ini karena peranan topeng yang besar sebagai simbol-simbol khusus dalam berbagai uparaca dan kegiatan adat yang luhur.

Kehidupan masyarakat modern saat ini menempatkan topeng sebagai salah satu bentuk karya seni tinggi. Tidak hanya karena keindahan estetis yang dimilikinya, tetapi sisi misteri yang tersimpan pada raut wajah topeng tetap mampu memancarkan kekuatan magis yang sulit dijelaskan.

Topeng di Indonesia

Topeng masuk Indonesia pada sekitar abad ke-17. Secara luas digunakan dalam tari yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari.











Topeng Jawa

Cerita klasik Ramayana yang berkembang sejak ratusan tahun lalu menjadi inspirasi utama dalam penciptaan topeng di Jawa. Topeng-topeng di Jawa dibuat untuk pementasan sendra-tari yang menceritakan kisah-kisah klasik tersebut. Salah satu tokoh dari cerita Ramayana adalah Rama dan Sinta. Rama adalah seorang suami yang berjuang mati-matian untuk menyelamatkan Sinta dari Rahwana. Sementara Sinta adalah istri setia yang berjuang melawan godaan Rahwana untuk menjaga kesucian cintanya.

Topeng Bali

Topeng sebagai bentuk karya seni tradisional di Bali lebih dikenal dengan sebutan tapel. Keberadaan topeng dalam masyarakat Bali berkaitan erat dengan upacara keagamaan Hindu, karena kesenian luluh dalam agama dan masyarakat. Sebagai sebuah tradisi yang kental dengan nuansa ritual magis, umumnya yang ditampilkan di tengah masyarakat adalah seni yang disakralkan. Tuah dari topeng yang merepresentasikan dewa-dewa dipercaya mampu menganugrahkan ketenteraman dan keselamatan.

Topeng Dayak

Di daerah Kalimantan, suku Dayak menggunakan topeng dalam Tari Hudog yang sering dimainkan dalam upacara keagamaan dari kelompok suku Dayak Bahau dan Modang. Tari ini dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak tanaman dan mengharapkan diberikan kesuburan dengan hasil panen yang banyak. Topeng yang digunakan berwarna hitam, putih, dan merah yang melambangkan kekuatan alam yang akan membawa air dan melindungi tanaman yang mereka tanam hingga musim panen tiba.